Jumat, 24 Juni 2011

PERSELINGKUHAN DALAM ISLAM

A. Pengertian perselingkuhan
Perselingkuhan adalah hubungan pribadi di luar nikah, yang melibatkan sekurangnya satu orang yang berstatus nikah, dan didasari oleh tiga unsur:
(1) saling ketertarikan
(2) saling ketergantungan
(3) saling memenuhi secara emosional dan seksual.
Perselingkuhan tidak selalu berarti hubungan yang melibatkan kontak seksual. Sekalipun tidak ada kontak seksual, tetapi kalau sudah ada saling ketertarikan, saling ketergantungan, dan saling memenuhi di luar pernikahan, hubungan semacam itu sudah bisa kita kategorikan sebagai perselingkuhan.
Ada beberapa tahapan perselingkuhan, yaitu :
  1. Tahapan ketertarikan, yang terdiri dari ketertarikan secara fisik atau pun emosional. Karena tertarik pada seseorang, mulailah kita bercakap-cakap dan menjalin hubungan dengannya.
  1. Setelah itu, kita mulai merasa tergantung dengannya. Kita merasa membutuhkan dia. Saat dia tidak hadir, kita merasa tidak nyaman, sehingga kita mulai menanti-nantikan dia.
Setelah rasa ketergantungan, mulailah proses saling memenuhi. Kita dengan dia merasa saling memenuhi kebutuhan emosional masing-masing. Misalnya, yang satu punya problem dengan keluarganya, lalu diceritakan kepada rekan yang dapat memenuhi kebutuhan emosionalnya, dan terus berlanjut. Biasanya, kalau ada unsur-unsur ini, hanya tinggal masalah waktu untuk terjadinya hubungan seksual antara kedua orang tersebut[1].
B. Factor yang menyebabkan perselingkuhan
1. Masalah internal.
Emotional divorce (keterpecahan emosi), yang banyak dialami oleh suami-istri, baik yang baru maupun yang sudah lama menikah, membuat hubungan cinta kasih akhirnya padam dan menjadi dingin. Meskipun secara fisik pasangan suami-istri masih tinggal serumah, secara emosional terdapat jarak yang membentang. Dengan pudarnya cinta dan kasih sayang, semakin longgarlah ikatan dan komunikasi di antara pasangan yang bisa mendorong salah satu atau keduanya mencari seseorang yang dapat memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan emosional maupun kebutuhan fisik, termasuk seks. Apalagi jika kemudian masing-masing pasangan tidak memiliki pemahaman tentang bagaimana seharusnya menjalani kehidupan berumah tangga dan mengatasi persoalan yang muncul menurut ajaran Islam.
2. Masalah eksternal.
Dalam pandangan kapitalis hubungan pria dan wanita merupakan pandangan yang bersifat seksual semata, bukan pandangan untuk melestarikan keturunan manusia. Oleh karena itu, mereka sengaja menciptakan fakta-fakta yang terindra dan pikiran-pikiran yang mengundang hasrat seksual di hadapan pria dan wanita dalam rangka membangkitkan dorongan seksual untuk dipenuhi. Mereka menganggap bahwa gejolak naluri yang tidak dipenuhi mengakibatkan kerusakan pada diri manusia, baik terhadap fisik, psikis, maupun akalnya. Dari sini, kita bisa memahami, mengapa banyak komunitas masyarakat selalu menciptakan pikiran-pikiran yang mengundang hasrat seksual (fantasi-fantasi seksual), baik dalam cerita-cerita, lagu-lagu, maupun berbagai karya mereka lainnya. Belum lagi kebiasaan gaya hidup campur-baur antara pria dan wanita yang tidak semestinya di dalam maupun di luar rumah. Semua ini muncul karena mereka menganggap tindakan-tindakan semacam itu merupakan hal yang lazim dan penting sebagai bagian dari sistem dan gaya hidup mereka[2].
C. Kiat Menghindari Perselingkuhan Secara Islam
1. Menjalankan kehidupan rumah tangga secara islami.
Sebagai sebuah ibadah, pernikahan memiliki sejumlah tujuan mulia. Memahami tujuan itu sangatlah penting guna menghindarkan pernikahan bergerak tak tentu arah yang akan membuatnya sia-sia tak bermakna. Tujuan-tujuan itu adalah untuk mewujudkan mawaddah dan rahmah, yakni terjalinnya cinta-kasih dan tergapainya ketenteraman hati (sakinah) (QS ar-Rum: 21); melanjutkan keturunan dan menghindarkan dosa; mempererat tali silaturahmi; sebagai sarana dakwah; dan menggapai mardhatillah. Jika tujuan pernikahan yang sebenarnya dipahami dengan benar, insya Allah akan lebih mudah bagi suami-istri meraih keluarga sakinah dan terhindar dari konflik-konflik yang berkepanjangan. Sebab, kesepahaman tentang tujuan pernikahan sesungguhnya akan menjadi perekat kokoh sebuah pernikahan.
Islam memandang pernikahan sebagai “perjanjian yang berat (mîtsâq[an] ghalîdza)” (QS an-Nisa’ [4]: 21) yang menuntut setiap orang yang terikat di dalamnya untuk memenuhi hak dan kewajibannya.
Islam mengatur dengan sangat jelas hak dan kewajiban suami-istri, orangtua dan anak-anak, serta hubungan dengan keluarga yang lain. Islam memandang setiap anggota keluarga sebagai pemimpin dalam kedudukannya masing-masing. Dengan kata lain, pernikahan haruslah dipandang sebagai bagian dari amal shalih untuk menciptakan pahala sebanyak-banyaknya dalam kedudukan masing-masing melalui pelaksanaan hak dan kewajiban dengan sebaik-baiknya. Ketimpangan atau terabaikannya hak dan kewajiban, misalnya soal nafkah, pendidikan atau perlindungan, tentu akan dengan sangat mudah menyulut perselisihan dalam keluarga yang bisa berpeluang untuk terjadi perselingkuhan.
2. Atasi berbagai persoalan suami-istri dengan cara yang benar (islami) dan tidak melibatkan orang (lelaki atau perempuan) lain.
Dalam kehidupan rumah tangga, tidak selalu mudah menyatukan dua pribadi yang berbeda dan dengan latar belakang yang berbeda. Konflik menjadi suatu hal yang mudah terjadi dalam kehidupan rumah tangga.
Kesabaran merupakan langkah utama ketika mulai muncul perselisihan. Islam memerintahkan kepada suami-istri agar bergaul dengan cara yang baik, serta mendorong mereka untuk bersabar dengan keadaan masing-masing pasangan; karena boleh jadi di dalamnya terdapat kebaikan-kebaikan. Jika dibutuhkan orang ketiga untuk membantu menyelesaikan persoalan maka jangan sekali-sekali melibatkan lawan jenis yang bukan mahram-nya; seperti teman sekantor, tetangga, kenalan dan sebagainya. Awalnya mungkin hanya sebatas curhat, tetapi tanpa disadari, jika sudah mulai merasa nyaman, persoalan mungkin justru tidak terpecahkan, yang kemudian terjadi adalah munculnya rasa saling ketergantungan dan ketertarikan. Hal ini bisa menjadi awal dari kedekatan di antara mereka dan peluang untuk terjadinya perselingkuhan
3. Menjaga pergaulan dengan lawan jenis di tengah-tengah masyarakat.
Dalam pandangan Islam hubungan antara pria dan wanita merupakan pandangan yang terkait dengan tujuan untuk melestarikan keturunan, bukan semata-mata pandangan yang bersifat seksual. Dalam konteks itulah, Islam menganggap berkembangnya pikiran-pikiran yang mengundang hasrat seksual pada sekelompok orang merupakan keadaan yang membahayakan. Oleh karena itu, Islam memerintahkan pria dan wanita untuk menutup aurat, menahan pandangannya terhadap lawan jenis, melarang pria dan wanita ber-khalwat, melarang wanita bersolek dan berhias di hadapan laki-laki asing (non-mahram). Islam juga telah membatasi kerjasama yang mungkin dilakukan oleh pria dan wanita dalam kehidupan umum serta menentukan bahwa hubungan seksual antara pria dan wanita hanya boleh dilakukan dalam dua keadaan, yaitu: lembaga pernikahan dan pemilikan hamba sahaya.
4. Poligami.
Islam telah menjadikan poligami sebagai sesuatu perbuatan mubah (boleh), bukan sunnah, bukan pula wajib. Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani mengatakan dalam An-Nizhâm al-Ijtimâ’i fî al-Islâm:
Harus menjadi kejelasan, bahwa Islam tidak menjadikan poligami sebagai kewajiban atas kaum Muslim, bukan pula suatu perbuatan yang mandub (sunnah) bagi mereka, melainkan sesuatu yang mubah, yang boleh mereka lakukan jika mereka berpandangan demikian.
Dasar kebolehan poligami tersebut karena Allah Swt. telah menjelaskan dengan sangat gamblang tentang hal ini (Lihat: QS an-Nisa’ [4]: 3).
Poligami bisa menjadi solusi di tengah kehidupan pergaulan lawan jenis seperti sekarang ini. Anehnya, poligami justru banyak ditentang, sementara perselingkuhan dibiarkan merajalela. Praktik poligami yang salah di tengah-tengah masyarakat tidak boleh menjadi alasan untuk menolak poligami. Sebab, realitas itu terjadi karena praktik poligami tidak dijalankan sesuai dengan tuntunan Islam. Alasan bahwa wanita menjadi sakit hati dan tertekan karena suaminya menikah lagi juga tidak tepat. Perasaan tersebut hanya akan muncul akibat adanya anggapan bahwa poligami sebagai sesuatu yang buruk. Itu terjadi karena kampanye massif yang dilancarkan kalangan antipoligami. Sebaliknya, jika istri menganggap poligami sebagai sesuatu yang baik, perasaan sakit hati dan tertekan akibat suaminya berpoligami tidak terjadi. Allah Swt. telah memberikan peringatan yang tegas kepada para suami yang berpoligami (Lihat: QS an-Nisa’ [4]: 129). Intinya, Allah Swt. memerintahkan kepada seorang suami untuk menjauhkan diri dari kecenderungan yang berlebihan kepada salah seorang istrinya dengan menelantarkan yang lain. Hal ini juga diperkuat dengan sebuah Hadis Nabi saw., sebagaimana dituturkan oleh Abu Hurairah ra. (HR Ahmad).
5. Memberikan hukuman bagi para pelaku perselingkuhan.
Pada hakikatnya perselingkuhan sama dengan perzinaan. Dalam pandangan Islam seorang yang berselingkuh/berzina mendapatkan hukuman yang sangat berat. Jika belum menikah, pelakunya harus dicambuk 100 kali, dan untuk yang sudah menikah harus dirajam sampai mati. Hukuman yang berat ini akan menjadi pelajaran bagi pelakunya hingga menimbulkan jera sekaligus sebagai penebus dosa atas perbuatan yang dilakukan. Jika hukuman ini diterapkan, seseorang akan berpikir panjang sebelum melakukan perselingkuhan[3].
D. Perselingkuhan Dalam Islam
Sudah dijelaskan diatas bahwasanya dalam hal ini pelselingkuhan sama dengan perzinahan yang sangat jelas hukumnya adalah haram, dalam Islam tidak ada istilah perselingkuhan mungkin istilah ini bisa diqiyaskan dengan qadzaf yang berarti menuduh berbuat zina.
Hukum zina
Allah SWT Berfirman:
“ dan orang –orang yang menuduh para wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkn empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera.” (An-nur:4)
Dengan demikian, qadzaf termasuk dosa besar. syariat telah mewajibkan hukuman delapan puluh kali dera bagi orang yang menuduh berzina (qadzif).
Syarat-syarat dalam qadzaf
1. Islam, berakal, dan .baligh
2. Orang yang menuduh berzina (qadzif) itu dikenal ditengah-tengah masyarakat sebagai orang yang suci, taat beribadah dan shahih
3. Adanya tuntutan dari maqdzuf (tertuduh berbuat zina) dijatuhkannya hukuman had bagi qadzif
4. Si qadzif tidak mendatangkan empat saksi, sebagaimana yang difirmankan Allah AWT: ” mereka tidak mendatangkan empat orang saksi”
Yang menjadi dasar penetapan had qadzaf
1. Pengakuan dari qadzif sendiri
2. Kesaksian dua orang laki-laki yang adil.[4]
Diharamkannya qadzaf
Allah SWT telah mengharamkan qadzaf ditengah-tengah kaum muslimin, dimana dia berfirman:
“ dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera. Dan janganlah kalian menerima kesaksian mereka untuk selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik. Kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki dirinya, maka sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang.” (An-nur 4-5)
Dari abu hurairah R. A bahwa Nabi SAW bersabda:
اجتنبو االسبع الموبقات قالو ايارسوالله وماهن قال الشرك بالله والسحروقتل النفس التي حرم الله الا بالحق وأكل الرباوأكل مال اليتيم والتولى يوالزحف وقذف المحصنات المؤمنات الغافلات
“ jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang menghancurkan! Para sahabat bertanya: “ apa sajakah tujuh perkara tersebut, ya Rosululloh? Nabi menjawab: “ tujuh perkara itu adalah: menyekutukan Allah, sihir, membunuh manusia Yng diharamkan oleh Allah kecuali dengan alasan yang benar, memakan barang riba, memakan harta anak yatim, Lari dari perang, serta menuduh wanita-wanita mukminah yang baik, yang lengah.” (muttafaq alaih)
Gugurnya had qadzaf
Had qadzaf dinyatakan gugur jika si qadzif (penuduh) daapt mendatangkan empat orang saksi. Karena dengan adanya empat orang saksi itu berarti alternative negative yang mengharuskan hukuman had, menjadi lenyap. Dengan demikian, saksi-saksi tersebut akn memperkuat tuduhan perzinahan tiu.
Dan had zina harus diberikan kepada etrtuduh berbuat zina, karena dia benar- benar telah berzina.
Tuduhan istri berbuat zina terhadap suaminya
Jika seorang istri menuduh suaminya berbuat zina, maka dia harus dijatuhi hukuman had, jika syarat-syarat untuk menjatuhkannya telah terpenuhi. Tetapi jika suami yang menuduh istrinya berzina dan dia tidak mendatangkan bukti-bukti konkret, maka dia tidak dapat dijatuhi id hukuman had, hanya saja dia harus bersumpah lian. Jika suami tidak dapat mendatangkan bukti-bukti dan juga tidak mau bersumpah lian, maka diapun harus dijatuhi hukuman had qadzaf[5].

KESIMPULAN
Perselingkuhan bisa menimpa siapa saja, orang Muslim maupun non muslim. menangkal pernik-pernik perselingkuhan tidak semudah yang kita duga, karena godaan cukup besar. pernikahan sangat sacral tidak sepatutnya dinodai dengan perselingkuhan. Kita sebagai umat Islam harus secara tegas menghindari perselingkuhan yang jelas-jelas membawa dampak buruk pada hubungan pernikahan. Pada hakikatnya perselingkuhan sama dengan perzinahan yang secar jelas diharamkan dalam Islam, maka sudah sepatutnya kita tidak terjebak dalam perselingkuhan.

Kebiasaan Di Indonesia

June 19th, 2011
Sebuah pesawat aygn sedang tergoncang badai melintas naik turun di udara. Tiba-tiba seorang berdiri dan mendekati pilot, katanya ” Pak, apakah pesawat ini overload? Jika ya, sebagai orang inggris yang gentleman saya bersedia melompat keluar agar seluruh penumpang selamat!”
” Jika pesawat ini mengalami kerusakan mesin, saya adalah mekanik, ” ujar seorang amerika yang biasa berpikir pragmatis. Tidak mau kalah, orang Indonesia berdiri dan berkata, “Saudara-saudara, pesawat kita sedang mengalami gangguan. Saya tidak tahu penyebabnya, tetapi marilah kita seminarkan lebih dulu!?

Gaya Kupu Kupu

June 16th, 2011
Di sebuah restoran….
Pelanggan: ” Pelayan, ada seekor alalt berenang dengan gaya dada dalam sup  saya!”
Pelayan: “Anda salah, Pak.Itu gaya kupu-kupu”

Makan Di Piring Anjing

June 10th, 2011
” Mengapa anjingmu menggeram padaku sementara aku sedang makan?” tanya Dave pada Steve. ” Apakah dia ingin agar aku memberinya sedikit makanan?”
“Tidak”, kata Steve. ” Dia marah karena kamu makan dengan menggunakan piring kesukaanya”

Perubahan

May 28th, 2011
You can’t change what you have started, but you can change the direction you are going. It’s not what you’re going to do, but it’s what you’re doing now that counts
Kamu tidak dapat mengubah apa yang telah kamu mulai, tetapi kamu dapat mengubah arah kemana kamu pergi. Yang penting bukan soal apa yang kamu lakukan, tetapi yang sedang kamu lakukan sekarang
~ Napoleon Hill

Amin Saja

May 20th, 2011
Sebuah keluarga akan memiliki sebuah anggota baru. Biasanya ketika ada bayo yang baru lahir, kebiasaan melekan akan dilakukan untuk mengusir roh-roh jahat agar tidak menggangu si bayi. Ketika acara akan dimulai, hadirlah 7 orang yang dikenal baik oleh tuan rumah dan diminta untuk mendoakan.
Orang pertama yang ditunjuk tidak bisa berdoa, bergitupun orang kedua sampai orang keenam.ketika sampai di orang yang ketujuh….amin sajalah!?! dan acara makan pun dimulai

Salah Masuk

May 19th, 2011
Seorang fotografer majalah ditugaskan untuk memotret kebakaran hutan. Asap yang menyulitkan membuat dia harus menyewa sebuah pesawat. “Pesawat sudah siap pak! menunggu di bandara” kata editor. Kemudian segera saja dia pergi ke bandara terdekat dan segera naik pesawat lengkap dengan perlengkapannya. “Ayo segera berangkat!” tak lama kemudian mereka sudah mengudara. “Terbangkan ke sebelah selatan kebakaran!” kata fotografer, ” dan terbangkan lebih rendah lagi!”
“Mengapa?” tanya pilot. ” Karena saya akan memotret! Saya fotografer fotografer itu memotret!” jawab fotografer dengan geram dan tidak sabar. Setelah beberapa waktu pilot berkata “Maksud anda, Anda bukan instruktur pesawat?”

Tiga Kali

May 14th, 2011
Seorang tua sudah meninggal dan dikuburkan. Di akhir prosesi pemakaman, berkatalah seorang pelayat ” Seingat saya, semasa hidupnya hanya tiga kali dia datang ke gereja. Saat dia lahir, saat dia menikah dan sekarang saat dia mati ”

Seperti Matahari

May 12th, 2011
If  you want to shine like a sun, first you have to burn like it
Jika kamu ingin bersinar seperti matahari, pertama kamu harus terbakar sepertinya
~ Gopal Chaturvedi

Menuju Kemenangan

May 11th, 2011
langkahkan kakimu di atas jalan menuju kemenangan dan jangan pernah lepas pandangan dari tujuanmu. Berilah ia segalamu setiap hari tetapi yang paling penting, pastikan kamu belajar dan menerapkan pelajaran-pelajaran yang benar setiap hari!
~ Kimerly Adamson

Marah Di Pesawat

May 10th, 2011
Seorang ibu marah luar biasa kepada seorang pramugari karena ia menumpahkan minuman dan mengenai bajunya. Pramugari yang lain meminta maaf tetapi ia tetap saja marah dan berkata : “You don’t follow mix! Your children fruit stuprid doesn’t play!” Pramugari itu kaget luar biasa karena ia tidak mengerti bahasa inggris ibu yang kacau itu.
Maksud ibu itu sebenarnya adalah : Jangan ikut campur! anak buahmu bodohnya bukan main!

Rabu, 08 Juni 2011

Oi Peduli Bencana Alam

Ditulis oleh BPK Oi Tegal   
Rabu, 10 November 2010 22:43
ADIWERNA - Baru-baru ini Indonesia dilanda bencana alam gempa bumi yang disusul tsunami di Kepulauan Mentawai Sumatera Barat mengakibatkan jatuh korban hingga ratusan jiwa. Selain itu, puluhan jiwa juga menjadi korban letusan Gunung Merapi di wilayah DIY-Jateng. Hal itu menjadikan Badan Pengurus Kota (BPK) Oi Kabupaten Tegal tergerak untuk melakukan penggalangan dana di pasar-pasar dan sejumlah ruas jalan di Kabupaten Tegal.
“Kami bersama-sama pengurus dan anggota yang lain, akan terus melakukan penggalangan dana ke pasar-pasar yang ada di Kabupaten Tegal dan menyiapkan anggota di beberapa titik-titik jalan yang kami anggap bisa untuk menggalang dana. Setelah terkumpul, hasilnya akan kami serahkan untuk masyarakat yang terkena bencana baik di Mentawai maupun di Yogyakarta,” kata Ketua BPK Oi Kabupaten Tegal, Joko Priyanto, saat melakukan penggalangan dana di Pasar Banjaran, Minggu (31/10).
Menurutnya, kondisi yang terjadi akibat bencana itu, memang harus menjadi kepedulian bersama warga Indonesia. Oleh karena itu, Oi tergerak mencoba menggugah masyarakat untuk bersama-sama peduli. Minimal membangkitkan kesadaran masyarakat untuk dapat membantu sesama.
“Kami bersama teman-teman yang lain, akan selalu melakukan penggalangan dana ini. Artinya, kami tidak mempunyai batasan sampai kapan, kalau memang mereka masih membutuhkan, kita akan selalu menggalang dana ke masyarakat Kabupaten Tegal,” ungkapnya.
Joko menambahkan, dengan niat dan peduli, harapannya hal itu dapat meringankan beban bagi masyarakat yang terkena bencana tersebut. “Kami akan melakukan ini dengan kemampuan yang ada,” imbuhnya.
Joko menambahkan, kondisi korban selamat yang telah mengungsi di kedua lokasi bencana alam tersebut masih sangat memprihatinkan. Para korban masih membutuhkan bantuan sandang dan pangan seperti beras, air minum, susu untuk bayi dan balita, terpal plastik, alas tidur, perangkat sholat, sarana MCK, obat-obatan dan lain sebagainya, untyk itu BPK Oi Kabupaten Tegal membuka diri untuk menjalin kerjasama dengan lembaga/ institusi/ perseorangan untuk turut serta peduli membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang menjadi korban gempa dan tsunami, serta meletusnya gunung merapi.
“Keikut sertaan lembaga lain dan masyarakat untuk membantu meringankan beban saudar kita, kami Oi membuka lebar untuk menjalin kerjasama,” pungkasnya. (mg2)
GREEN EARTH, 1000 TREE’S in GUCI”
Silaturahmi Oi Jateng

Iwan Fals dan Ki Ageng Ganjur Gebrak Bojong

SLAWI - Ribuan pengunjung tumplek blek di Lapangan Sepak Bola Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal pada Selasa malam (29/3). Mereka tak mau melewatkan perjalanan spiritual Iwan Fals dan Ki Ageng Ganjur yang terbalut dalam Extraligi Djarum Coklat. Walaupun diguyur hujan lebat, pagelaran yang didukung Ponpes Nurul Hikmah Bojong itu berlangsung sukses.

Ribuan pengunjung tak memedulikan lapangan yang becek karena siraman air hujan. Mereka tetap berjingkar-jingkrak saat Iwan Fals dan Ki Ageng Ganjur mengalunkan nada-nada indah. Namun, kegilaan pengunjung tidak membuat perjalanan spiritual Iwan Fals ricuh. Penggemar Iwan Fals yang tergabung dalam Orang Indonesia (OI) mendapatkan pengawalan ketat dari personel Polres Tegal, Banser, dan para santri Ponpes Nurul Hikmah Bojong.
Tenda Posko BPK Oi TEGAL
Tenda POSKO BPK Oi TEGAL

Pementasan yang bertajuk Extraligi Djarum Coklat itu, diawali shalawat dari Ki Ageng Ganjur oleh Ngatawi El Zatrow didukung Ki Entus, dan sejumlah pelantun shalawat lainnya. Pada giliran Iwan Fals tampil, aplaus penonton sangat luar biasa. Tanpa menghiraukan guyuran hujan yang lebat, pengunjung menyimak dan mengikuti lantuan lagu-lagu hit Bang Iwan, seperti “Sarjana Muda”, “Umar Bakrie”, dan “Bongkar”. Tidak hanya itu, saat Iwan Fals juga melantunkan shalawat, para pengunjung pun turut terhanyut dan ikut melantunkannya.
Ki Enthus
Ki Enthus dengan lagu andalannya
Bershalawat Pengasuh Ki Ageng Kanjur Ngatawi El Zatrow yang mendampingi sekaligus mengiringi tur Iwan Fals di 99 Pesantren di Jawa itu mengungkapkan, misi perjalanan spiritual Iwan Fals, yakni adanya satu kebersamaan antara seniman, budayawan, para ustad dan santri, serta masyarakat. Selain itu, secara tidak langsung ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk tidak takut menyantrikan anaknya pada pesantren, karena pesantren merupakan wadah pendidikan dan kebudayaan beragama dan bermasyarakat.

’’Bukan mendidik jadi teroris atau anarki. Itu malah bertentangan dengan misi kami. Dengan respons yang demikian, kami yakin niatan mengajak kawula muda turut bershalawat dan juga menciptakan deradikalisasi di lingkungan pesantren bisa terwujud,’’ katanya.

Iwan Fals dan Ngatawi El Zatrow
Iwan Fals dan Ngatawi El Zatrow
Menurut dia, ditampilkannya Iwan Fals penyanyi balada yang kesohor diharapkan mampu menggaet kalangan muda. Sasaran pendidikan keagamaan juga bisa tersentuh dengan mendekati kalangan muda. Bahkan sambil menunggu penyanyi idolanya tampil, mereka diajak bershalawat bersama sebagai perwujudan dari niat perjalanan spiritual tersebut.

Wakapolres Tegal Kompol Mahesa yang mewakili Kapolres Tegal AKBP Drs RZ Panca Putra MSI dalam sambutannya sebelum pertunjukan mengatakan, pengunjung diminta bersedia mematuhi aturan untuk menjaga ketentraman. Wakapolres mengancam jika pertunjukan ricuh, maka pihaknya akan membubarkan acara itu. ’’Kami yakin warga Kabupaten Tegal bisa diajak bersama dalam damai dan bersedia menjaga ketentraman selama pertunjukan digelar,’’ katanya. (H64-75)
Sumber : Sm dengan sedikit penambahan

SEKILAS KISAH JENDERAL SUDIRMAN SAAT DIBIMBING ULAMA KH. BUSYRO SYUHADA

Posted on Mei 10, 2010 by BaNi MusTajaB
41

KH.BUSYRO SYUHADA
 
i
6 Votes
Quantcast

Panglima Besar Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh penting yang pernah dimiliki negeri ini. Dia pejuang dan pemimpin teladan bangsa. Pribadinya teguh pada prinsip, keyakinan dan selalu mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa di atas kepentingan pribadinya.
Sudirman lahir pada 1916 di desa Bodas, Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah. Sebelum memasuki dunia kemiliteran, Sudirman berlatar belakang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan aktif kepanduan Hizbul Wathan. Sejarah mencatat, ketika berusia 31 tahun dia sudah menyandang pangkat jenderal. Meski saat itu menderita sakit paru-paru, tetapi dia terus bergerilya melawan penjajah.
Apa sesungguhnya yang membuat Sudirman memiliki keteguhan dan prinsip kuat dalam hidupnya sehingga dia memiliki nama harum di negeri ini?
“Sudirman mendapat didikan seorang ulama pada masanya. Inilah yang membuatnya memiliki keteguhan dalam berjuang. Meskipun dia menderita sakit paru-paru dan harus ditandu, tetapi semangat juangnya tinggi,”ujar H. Abdul Malik kepada saya di kediamannya di Palimanan, Cirebon.
KH.Busyro Syuhada
Dikisahkan, sekitar 50 km dari Kota Purbalingga, ada seorang ulama bernama Kyai Haji Busyro Syuhada. Sang ulama memiliki sebuah pesantren di desa Binorong, Banjarnegara. Selain dikenal sebagai ulama, Kyai Busyro juga seorang pendekar pencak silat (ketika itu istilahnya pencak ragawi dan batin).
Sebagaimana umumnya pesantren, para santri diajarkan ilmu agama dan beladiri pencak. Pencak silatnya dikenal dengan nama Aliran Banjaran yang intinya memadukan ilmu batin dan ilmu dhohir. Dikemudian hari pencak silat yang dirintis Kyai Busyro Syuhada menjadi cikal bakal perguruan silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
Suatu hari, Sudirman berkunjung ke pesantren Kyai Busyro di Banjarnegara. Dia bermaksud silaturrahmi. Saat itu Sudirman masih menjalankan pekerjaan sebagai guru di Cilacap. Pada pertemuan itu, tiba-tiba saja Kyai Busyro menangkap suatu firasat saat berhadapan dengan Sudirman.
“Kyai Busyro menyarankan agar Sudirman tinggal sementara waktu di pesantren. Dia ingin agar Sudirman mau menjadi muridnya. Kyai Busyro tidak menjelaskan alasan sesungguhnya,” ujar H. Abdul Malik.
Tentu saja Sudirman terkejut mendengar saran Kyai Busyro Syuhada. Tetapi dia menyambut dengan antusias. Bagaimanapun juga, saran dan nasehat seorang ulama tentu baik dan pasti ada alasan-alasan khusus yang tidak dapat diungkapkan.
Selanjutnya Sudirman nyantri di pesantren asuhan Kyai Busyro Syuhada. Saat itu usia Sudirman sekitar 25 tahun. Selama menjadi santri, Sudirman diperlakukan khusus oleh Kyai Busyro. Bahkan terkesan diistimewakan. Semua keperluan Sudirman menyangkut urusan apa saja, termasuk urusan makan dan minum selalu disiapkan.
Kyai Busyro sengaja menyediakan seorang pelayan khusus untuk murid spesialnya itu. Pelayan itu masih keponakan Kyai Busyro sendiri yang bernama Amrullah. Saat itu usia Amrullah lebih muda 5 tahun dibandingkan Sudirman. Amrullah adalah ayah kandung Abdul Malik.
“Ayah saya menceritakan seputar bagaimana Kyai Busyro menggembleng  Sudirman. Di lingkungan keluarga besar kami, kisah ini sebenarnya sudah umum diketahui,”kata Abdul Malik.
Menurutnya, gemblengan terhadap Sudirman sepintas memiliki kemiripan pola didikan silat dalam film Mandarin, seperti: Shaolin Temple. Murid dilatih ilmu silat dan juga disuruh melakukan olahraga yang menguras fisik.
Namun demikian, Sudirman diharuskan berpuasa dan saat tengah malam melakukan shalat sunnah secara rutin.
“Bagaimana sebenarnya bentuk didikan secara fisik?” Tanya saya.
“Salah satu cerita yang pernah saya dengar, meskipun dalam keadaan berpuasa, Sudirman diperintahkan melakukan pekerjaan keras memotong beberapa pohon yang ada di dekat pesantren. Batang-batang pohon itu kemudian diseretnya. Lalu dimasukkan ke dalam kolam atau empang. Pekerjaan itu dilakukan sendirian tanpa dibantu siapapun. Setelah matahari terbenam, batang pohon itu harus dikeluarkan lagi dari kolam,” Jawab Abdul Malik.
Abdul Malik menambahkan, saat Sudirman berbuka puasa dan sahur, Amrullah bertugas menyediakan makanan dan minuman.
Di samping itu, Kyai Busyro juga memberi amalan zikir atau hizib khusus kepada Sudirman untuk dibaca setiap harinya. Secara hampir bersamaan, hizib ini juga diamalkan Amrullah (kelak Amrullah menjadi ulama di Wonosobo, Jawa Tengah).
Pada tahun 1942,  Kyai Busyro meninggal dunia. Melihat kenyataan itu, Sudirman memutuskan kembali ke kampung halamannya di Purbalingga. Namun tidak berapa lama kemudian balatentara Jepang mulai menjajah Indonesia.
Seolah sudah menjadi takdirnya, Sudirman segera mengikuti pendidikan militer di Bogor bergabung dengan tentara PETA (Pembela Tanah Air).
Begitu tamat pendidikan, Sudirman menjadi Komandan Batalyon di Kroya, Jawa Tengah. Sesudah TKR (Tentara Keamanan Rakyat) terbentuk, Sudirman diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas.
Pada puncaknya, Sudirman menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI pertama dan termuda) hingga beliau wafat pada 29 Januari 1950.
“Apa yang saya katakan tadi hanya sepenggal cerita saja. Sebenarnya kisah gemblengan Kyai Busyro kepada Sudirman cukup banyak. Tetapi intinya, Sudirman mendapat bimbingan khusus dari seorang ulama pada masanya. Inilah yang membuatnya berhasil menjadi pemimpin,” ujar Abdul Malik.
Kisah Gaib
Pada saat Sudirman bergerilya, banyak kisah-kisah mistis seputar perjuangannya. Dikisahkan, musuh selalu gagal memburunya. Bahkan Sudirman pernah luput dari tangan musuh yang hanya berjarak sekitar 10-20 meter. Andaikata saat itu penyakitnya kambuh dan membuatnya batuk-batuk, pastilah musuh akan mendengar dan menangkapnya.
Tetapi atas Kebesaran Tuhan, pada detik yang genting itu penyakitnya tidak kambuh. Sungguh aneh tidak ada satupun musuh yang melihat Sudirman bersembunyi diantara rumput alang-alang yang pendek.
Di sisi lain, wibawa dan kharisma Sudirman terpancar kuat dari ekspresi wajah dan tubuhnya. Meskipun saat itu tubuhnya kurus, lemah dan harus ditandu, tetapi seluruh jajaran angkatan perang patuh di bawah komandonya.  Semua ini merupakan hasil disiplin yang diperoleh dari gurunya.
Sejarah juga mencatat, saat ibukota Republik yang berada di Yogyakarta direbut Belanda, Presiden dan Wakil Presiden ditawan. Dikisahkan, ketika itu Sukarno sempat menyuruh Sudirman meletakkan senjata, tetapi Sudirman menolak dan memutuskan bergerilya.
Sungguh suatu sikap berani yang ditunjukkan Sudirman. Dia melawan atasan untuk tujuan yang jauh lebih mulia.
Demikian sekelumit kisah perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Kita patut menghormati dan meneladaninya.
Sebelum menutup perbincangan, Abdul Malik juga mengemukakan bahwa salah seorang keponakan Kyai Busyro Syuhada saat ini menjadi ketua Komisi Yudisial, H. Busyro Muqoddas.
BaNi MusTajaB

Selasa, 07 Juni 2011

Perbedaan perubahan tingkah laku dengan hasil belajar dan bukan hasil belajar.


Belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang secara relatif bersifat terus menerus sebagai akibat dari pengalaman (Davidoff, 1981: 130). Dalam batasan tersebut, makna belajar mengandung unsur:
(1)   Perubahan tingkah laku,
Perubahan tingkah laku suatu kegiatan disebut belajar, jika dengan kegiatan itu sang pelaku mengalami perubahan tingkah laku. Jika dia tidak mengalami perubahan tingkah laku, berarti dia belum (atau tidak) belajar. Misalnya Misalnya, seseorang yang bernama marzuki sedang kuliah, tetapi setiap harinya dia tidak pernah belajar. Setiap harinya ia hanya bermain, bahkan sering bolos kuliah. Teman-teman nya bahkan orangtua nya pun selalu menasehati marzuki bahwa itu tidak baik. Ketika ujian tiba, alhasil dia pun tidak bisa mengerjakan soal ujian, dan akhirnya dia tidak lulus dalam mata kuliah tersebut dan marzuki pun harus mengulang di tahun berikutnya. Semenjak kejadian itu, marzuki pun selalu belajar, dia sadar bahwa selama ini dia telah salah. Nah, marzuki baru saja mengalami proses belajar. Di dalam dirinya ada perubahan tingkah laku. Lain halnya dengan ucup. Dia mengalami peristiwa yang sama dengan yang dialami marzuki. Ucup juga sedang ujian akhir semester. Karena tidak pernah belajar, dia tidak lulus ujian dan harus mengulang di tahun berikutnya. Setelah tahun berikut itu datang, dasar Ucup, dia melakukan hal yang sama lagi, dia sering bolos kuliah dan tidak pernah belajar. Suatu hari dia Ujian akhir semester, dan … selamat tinggal Ucup, dia dikeluarkan dari universitas itu, karena telah melewati batas tahun yang seharusnya di tempuh. Nah, apa yang dialami si Ucup ini tidak bisa disebut belajar. Si Ucup tidak pernah belajar dari pengalaman gagal ujian yang dialaminya.
(2)   Relatif terus menerus
Relatif artinya tidak mesti, tidak selalu begitu. Relatif terus menerus berarti tidak benar-benar terus menerus. Ya kadang-kadang lupa, ingat lagi, lupa lagi, ingat lagi, berubah lagi, tidak berubah lagi. Namanya juga belajar, tidak langsung berubah dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak sopan menjadi sopan, dari tidak sadar menjadi sadar. Semuanya butuh proses, ada proses yang pendek dan ada proses yang panjang. Makanya disebut relatif terus menerus gitu. Makanya kalau ada anak sedang belajar sopan santun jangan dimarahi ketika dia belum sopan, karena dia sedang mengalami perubahan yang secara relatif bersifat terus menerus.Tetapi yang lebih penting kita pahami bahwa makna terus menerus itu berarti jangka panjang. Perubahan itu bersifat panjang sekali. Jika hari ini berubah dibandingkan kemarin, terus besok kembali seperti kemarin, itu namanya bukan perubahan terus menerus. Itu bukan belajar. Itu namanya perubahan sesaat.
(3)  Pengalaman.
Apa yang membuat orang yang sedang belajar tersebut “berubah” adalah pengalaman. Seperti kasus Marzuki, yang membuat dia berubah adalah pengalaman kegagalan ujian. Tanpa dengan ujian yang gagal, mungkin Marzuki masih suka bolos kuliah dan tidak pernah belajar. Pengalaman di sini tidak mesti berupa kegagalan. Pengalaman bisa saja diperoleh dari membaca buku, mendengarkan berita di televisi, membaca berita di koran, melihat pengalaman orang lain, dan sebagainya. Sebagai contoh, karena membaca berita sekian banyak mahasiswa yang di drop out karena melebihi batas waktu yang ditentukan, Dian selalu belajar dan rajin datang ke kampus. Meskipun diejek sebagai kutu buku, Dian tetap saja belajar. Hal tersebut dikarenakan Dian mendapatkan pengalaman tidak langsung dari hasil membaca berita.
Tetapi perubahan tingkah laku tidak harus didapatkan dari pengalaman saja. Banyak ahli psikologi menyatakan bahwa perubahan-perubahan tingkah laku tidak mesti sebagai hasil dari pengalaman. Davidoff (1981), mengatakan bahwa “Changes in behavior cannot always be attributed to experience, of course”. Contohnya begini. Kelelahan, dorongan, emosi, dan kematangan bisa mengubah tingkah laku orang. Tetapi pengaruh pengalaman yang bernama kelelahan, dorongan, emosi, dan kematangan ini tidak bisa dikatakan belajar. Misalnya kelelahan, orang yang sedang lelah ‘berubah’ dari wajah ceria menjadi tidak ceria, konsentrasi bagus jadi konsentrasi kacau. Tetapi semua itu bukan hasil belajar, meskipun itu sebagai hasil pengalaman yang bernama LELAH. Mau bukti??? Suruh saja orang yang lelah itu tidur yang cukup, setelah bangun dia pasti segar kembali, ngomongnya lancar lagi, konsentrasinya bagus lagi, semangatnya bangkit lagi. Jadi pengalaman semata belum tentu merupakan faktor belajar. Contoh yang lain adalah pengalaman yang berupa dorongan. Dorongan juga tidak mempengaruhi belajar, karena perubahannya hanya sebentar. Ketika sedang lapar, dorongan untuk menyantap makanan besar sekali. Tetapi setelah makan dan perut kenyang, dorongan itu tidak ada lagi. Kita sudah tidak mau makan lagi. Ditawari yang enak-enak pun sudah tidak mau. Ini artinya tingkah laku ketika lapar itu (dorongan) tidak bisa diklasifikasikan sebagai belajar. Sifatnya hanya sesaat. Kematangan termasuk pengalaman. Kematangan bisa mengubah tingkah laku, dan perubahan tingkah laku akibat kematangan juga berlangsung lamaaaaaa sekali. Tetapi perubahan tingkah laku akibat kematangan bukan termasuk belajar. Contohnya, anak Anda berubah dari tidak bisa berjalan menjadi bisa berjalan. Anak tersebut tidak membutuhkan teknik-teknik berjalan. Secara instinktif, dia bisa berjalan ketika sudah tiba waktunya. Yang dibutuhkan anak untuk berjalan hanyalah kesempatan (opportunity), lingkungan, fasilitas (kemudahan). Hal ini sama dengan apa yang dibutuhkan anak-anak sapi, anak kerbau, anak-anak kambing ketika tiba masanya berjalan. Davidoff (1981) menyebut kematangan ini dengan istilah “fixed action patterns” atau pola-pola tingkah laku yang pasti. Fixed action patterns ini meliputi tanggapan-tanggapan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Species-specific (observed among all normal same-sexed members of a species). Maksudnya tiap-tiap spesies memiliki ciri-ciri khusus. Manusia mempunyai ciri-ciri khusus. Kambing mempunyai ciri-ciri khusus. Katak mempunyai ciri-ciri khusus. Ciri-ciri khusus manusia (soal kematangan) berbeda dengan yang dimiliki kambing dan katak. Itupun masih dibatasi dengan laki-laki dan perempuan. Sama-sama tergolong manusia, tetapi kalau beda jenis kelamin kematangannya juga berbeda.
2. Highly stereotyped.(similar whenever executed). Maksudnya bahwa kematangan itu benar-benar merupakan ciri baku dari suatu spesies. Jelasnya, yang namanya manusia kalau mengalami proses perubahan ya begitu, tidak seperti anak sapi atau anak kambing.
3. Completed, once initiated. Maksudnya bahwa kematangan itu lengkap, dimulai dari kematangan yang satu terus diikuti oleh kematangan-kematangan yang lainnya. Anak umur satu tahun mengawali kematangan dari kematangan berjalan dan berbicara. Tidak mungkin anak usia satu tahun matang urusan sex atau sosial yang luas.
4. Largely unlearned (al least independent of specific traning). Maksudnya secara umum tidak perlu dipelajari. Kematangan akan datang secara alamiah bersamaan perkembangan dan pertumbuhan suatu spesies.
5. Resistant to modification. Maksudnya anti perubahan. Meskipun kita usahakan berubah lebih cepat, kalau belum tiba masanya itu tidak akan berubah. Anak usia satu bulan kita paksa berjalan, ya tidak bisa.
6. Triggered frequently by a very specific environmental stimulus. Maksudnya bahwa kematangan itu dibentuk oleh setiap rangsangan dari lingkungan. Artinya begini, ketika anak sudah tiba masanya untuk berjalan, tiba-tiba ada situasi tertentu yang diciptakan oleh lingkungan, sehingga tiba-tiba anak itu berjalan. Nah, inilah yang dimaksudkan dengan dibentuk oleh rangsangan dari lingkungan. Sekali lagi, kematangan bukan termasuk belajar, meskipun perubahan sebagai akibat kematangan ini berlangsung lama sekali. Bahkan bisa sampai akhir hayat perubahan akibat kematangan itu masih ada. Anak yang sudah bisa berjalan akan tetap berjalan hingga akhir hayatnya.